Penelitian dalam Journal of Dental Research menunjukkan lebih dari 2,4 miliar orang di seluruh dunia tidak mengobati kerusakan gigi yang dideritanya.
Para ahli mengatakan masalah kerusakan gigi yang terabaikan sangat mengkhawatirkan - meskipun mereka sebenarnya mengetahui cara merawat dan mencegahnya.
Mereka memperingatkan bahwa pembusukan gigi dapat mengakibatkan rasa sakit yang parah, infeksi, tak bisa bekerja, dan menggangu pertumbuhan anak-anak.
Para ilmuwan mengatakan, analisis menunjukkan kerusakan gigi bukan masalah anak-anak saja, dan harus dilihat sebagai masalah orang dewasa pula.
Menghabiskan anggaran
Kerusakan atau pembusukan gigi terjadi ketika asam di mulut melarutkan lapisan luar gigi. Hal ini dikenal juga sebagai kerusakan gigi atau karies gigi.
Jika tidak diobati dapat menyebabkan masalah seperti gigi berlubang, penyakit gusi atau abses.
Prof Wagner Marcenes dari Queen Mary University of London memimpin tim ilmuwan internasional menganalisis 378 penelitian yang melibatkan 4,7 juta orang antara tahun 1990 dan 2010.
Survei global mereka menunjukkan 2,4 miliar orang tidak mengobati gigi mereka yang rusak dan 621 juta anak tidak mengobati pembusukan pada gigi susu mereka.
Menurut data di Inggris, sepertiga penduduk yang menderita kerusakan gigi pada tahun 2010, tidak mengobatinya. Di Lithuania, proporsinya lebih dari dua kali lipat yaitu 68%.
Mereka memperkirakan ada lebih dari 190 juta kasus baru pembusukan gigi setiap tahun.
Prof Wagner mengatakan penyebab utama dari semua ini adalah kebiasaan makan yang buruk - mengkonsumsi makanan dan minuman manis dalam jumlah tinggi dan sering ngemil.
Dia mengatakan: "Diabaikannya pencegahan dan pengobatan kerusakan gigi pada tingkat ini sangat mengkhawatirkan."
"Kerusakan gigi merupakan beban ekonomi yang besar. Dan jika tidak ditangani, hal itu akan mengarah pada produktivitas yang buruk dan absennya sejumlah pegawai untuk orang dewasa, sementara di tingkat anak-anak, membuat prestasi siswa menurun selain juga banyak tak masuk sekolah"
Dari bocah ke orang dewasa
Kajian ini menunjukkan adanya pergeseran masalah karies dari anak-anak kepada orang dewasa.
Prof Marcenes mengatakan: "Persepsi saat ini, bahwa rendahnya tingkat kerusakan gigi di masa anak-anak akan berlanjut seumur hidup, sepertinya tidak benar.
"Namun perhatian selalu berfokus pada anak-anak - sementara orang dewasa diabaikan."
Ia menyarankan agar pesan-pesan kesehatan gigi dipampang di lingkungan kerja orang-orang dewasa ju
Anda sedang membaca artikel tentang
Milyaran orang tak obati kerusakan gigi
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/03/milyaran-orang-tak-obati-kerusakan-gigi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Milyaran orang tak obati kerusakan gigi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Milyaran orang tak obati kerusakan gigi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar