Larangan itu dinilai membuat banyak pegawai dan hewan sirkus menganggur
Lebih dari 1.000 pemain akrobat, badut, dan pegawai sirkus lainnya turun ke jalan-jalan Mexico City untuk memprotes larangan menampilkan binatang di pertunjukan mereka.
Dalam undang-undang baru Meksiko, singa, harimau, beruang, kuda, dan anjing tidak lagi dapat tampil di sirkus, meski pertunjukan lumba-lumba atau aksi rodeo masih diizinkan.
Para pemain sirkus mengatakan peraturan itu membuat mereka kehilangan pekerjaan.
"Ratusan keluarga akan kehilangan mata pencarian mereka," kata seorang badut, Julio Cesar Ramirez.
Di sisi lain, para pendukung larangan ini mengatakan binatang-binatang sirkus terus mendapat perlakuan keji.
Berbagai faktor, seperti latihan yang terus menerus dan perjalanan dalam kendaraan tertutup, menyakiti hewan sirkus.
Sirkus diberi waktu setahun untuk mencari pengganti aksi hewan
Larangan ini sudah diterapkan di kota-kota Meksiko lain
Presiden Asosiasi Sirkus Nasional Meksiko, Armando Cedeno, mengatakan peraturan itu berdampak pada 50.000 pegawai sirkus dan sekitar 3.500 ekor binatang.
"Tidak mungkin lagi untuk mengembalikan hewan-hewan ini ke habitat asli mereka karena mereka akan mati," kata Cedeno.
Ia mengatakan bahwa hewan-hewan itu diperlakukan dengan baik. Adapun bayangan tentang pawang binatang yang melatih dengan menggunakan cambuk, menurutnya, merupakan hal yang kuno.
Undang-undang ini juga melarang binatang tampil dalam iklan, hadiah, lotere dan aktivitas lainnya yang menurut pemerintah mengubah habitat, pola makan serta insting alami hewan.
Pelanggaran akan berujung pada denda sebesar US$45.000 hingga US$60.000 (Rp531 juta-Rp700 juta).
Anda sedang membaca artikel tentang
Pelarangan atraksi hewan sirkus diprotes
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/06/pelarangan-atraksi-hewan-sirkus-diprotes.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pelarangan atraksi hewan sirkus diprotes
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pelarangan atraksi hewan sirkus diprotes
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar