Para pengguna Facebook menggunakan kalimat "Saya Kenji" untuk meminta pembebasan Kenji Goto, warga Jepang yang disandera ISIS atau yang mengklaim sebagai Negara Islam.
Kawan dari jurnalis lepas Kenji Goto meluncurkan laman "I am Kenji" atau "Saya Kenji" di Facebook untuk meminta Negara Islam dan pemerintah Jepang "untuk menghindari pembunuhan yang tak bisa dibenarkan."
Sebelumnya, sebuah video beredar luas menggambarkan Kenjo Goto mengangkat foto sandera Haruna Yukawa yang sepertinya telah dipenggal. Kebenaran video ini masih diselidiki oleh Jepang.
Laman Facebook ini dibuat oleh Taku Nishimae ini telah memiliki 16.000 "suka". Laman ini meminta orang-orang mengirimkan foto mereka dengan kertas bertuliskan "Saya Kenji" untuk mengekspresikan solidaritas terhadap sandera Jepang itu.
"Mari kita tunjukan jika kita bersatu dan mengatakan bahwa tidak dibenarkan untuk membunuh warga tak berdosa dan tidak berguna untuk membuat seluruh negara memusuhi Anda," tulis Nishimae seperti dilaporkan Samiha Nettikkara dari BBC Trending.
"Dia adalah teman, yang berjuang menyuarakan nasib para pengungsi selama bertahun-tahun. Membunuh dia sama saja membunuh suara orang-orang yang benar-benar menderita. Dia tidak pernah berpihak ke negara atau agama apapun. Dia selalu berpihak di sisi rakyat. Mohon Lepaskan Kenji. "
Tanggapan solidaritas telah datang dari negara-negara lain seperti Kanada, Korea Selatan, India, Yaman dan Meksiko.
Sebelumnya, ISIS mengancam akan membunuh Goto dan Haruna Yukawa, kecuali jika Jepang membayar sebesar $US200 juta dolar.
Anda sedang membaca artikel tentang
#TrenSosial: "Saya Kenji", solidaritas untuk warga Jepang yang disandera ISIS
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/01/trensosial-kenji-solidaritas-untuk.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
#TrenSosial: "Saya Kenji", solidaritas untuk warga Jepang yang disandera ISIS
namun jangan lupa untuk meletakkan link
#TrenSosial: "Saya Kenji", solidaritas untuk warga Jepang yang disandera ISIS
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar