Penggunaan istilah "berwarna" menyeruak setelah aktor Benedict Cumberbatch meminta maaf karena menggunakan istilah itu untuk aktor kulit hitam.
Dalam sebuah acara perbincangan TV, ia berbicara tentang keragaman dalam dunia akting Inggris.
Lalu dalam sebuah pernyataan, Cumberbatch berharap bisa memetik pelajaran tentang pentingnya penggunaan istilah yang benar dan tidak menyinggung perasaan.
Dia mengatakan bahwa ini adalah "bagian yang paling memalukan" ketika ia berbicara tentang "ketidaksetaraan rasial".
Lalu mengapa penggunaan istilah "berwarna" dapat menyinggung perasaan?
'Setiap Manusia'
Penggunaan istilah yang bisa dikatakan sebagai "sesuatu yang pernah nenek atau kakek Anda katakan" itu memang terdengar kuno di Inggris.
Namun hal ini dianggap sebagai cercaan rasial yang sangat menyinggung,dan mengingatkan pada masa-masa di mana rasisme menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Di AS, negara yang pernah mengalami segregasi rasial, istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan orang kulit hitam dan menjadi salah satu kata yang paling menyinggung.
"Istilah itu digunakan untuk menggambarkan sejumlah orang yang tidak berkulit putih, dapat diartikan bahwa orang putih adalah 'normal' atau 'sudah seharusnya begitu',"kata badan kemanusiaan Show Racism the Red Card
"Jika kita mengacu kepada hal di atas, maka setiap manusia memiliki warna kulit, sehingga secara teknis kita semua berwarna."
Secara historis, kata ini dikaitkan dengan segregasi atau pemisahan, terutama di Amerika Serikat, misalnya orang kulit hitam harus terpisah dengan orang kulit putih baik itu di angkutan umum atau di tempat minum.
Aturan yang dikenal dengan nama "hukum Jim Crow" berlaku di sejumlah negara Amerika Serikat, dari tahun 1870-an hingga 1960-an.
Ungkapan Jim Crow berasal dari karakter lagu dan tari di era 1800-an. Di panggung pertunjukkan, seorang aktor putih terlihat berperan sebagai "kulit hitam" yang menjadi budak Afrika.
Namun tidak ada seorang pun yang meyakini bagaimana AS mengaitkannya dengan hirarki rasial.
Menurut badan kemanusiaan Show Racism the Red Card, penggunaan kalimat ini dipandang berkontribusi terhadap perilaku rasis.
Kata itu juga sepertinya dapat diterima dan digunakan di Inggris sampai tahun 1960-an dan 1970-an.
'Jauh lebih baik'
Istilah "berwarna" tidak selamanya membuat orang tersinggung, di Afrika Selatan, sebutan "berwarna" digunakan untuk sejumlah orang yang mempunyai banyak warisan.
Sebuah organisasi besar di AS didirikan pada tahun 1909, bernama NAACP (Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Berwarna), berusaha untuk mengakhiri diskriminasi atas dasar ras.
Badan kemanusiaan Show Racism the Red Card mengatakan penggunaan kata hitam "jauh lebih baik".
"Banyak rumor yang menyebabkan sejumlah orang merasa tidak nyaman ketika mengatakan kata hitam, tetapi tidak ada masalah dengan penyebutan istilah deskriptif ini, dan merupakan istilah yang telah dipilih dan digunakan oleh orang-orang kulit hitam."
'Istilah menyesatkan'
Menurut Asosiasi Sosiologi Inggris, ada kata-kata dan frase lain yang menggambarkan ras, warna kulit dan keturunan yang dapat menyinggung.
Mereka menjelaskan kata "Halfe-caste" atau separuh kasta adalah istilah rasis yang harus dihindari". "Ras campuran adalah istilah menyesatkan karena mengandung arti bahwa 'ras asli' sebenarnya ada."
Mereka menyarankan pilihan kata lainnya seperti "orang tua beragam"" dan "keturunan ganda".
Anda sedang membaca artikel tentang
Mengapa istilah 'berwarna' menyinggung masyarakat kulit hitam
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/01/mengapa-istilah-berwarna-menyinggung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mengapa istilah 'berwarna' menyinggung masyarakat kulit hitam
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mengapa istilah 'berwarna' menyinggung masyarakat kulit hitam
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar