Para ilmuwan yang melacak wabah Ebola di Guinea mengatakan virus tersebut telah bermutasi.
Para peneliti di Institut Pasteur di Perancis, yang pertama kali mengidentifikasi wabah itu Maret lalu, sedang menyelidiki apakah wabah itu bisa menjadi lebih menular.
Lebih dari 22.000 orang telah terinfeksi Ebola dan sebanyak 8.795 meninggal di Guinea, Sierra Leone dan Liberia.
Para ilmuwan mulai menganalisa ratusan sampel darah dari para pasien Ebola di Guinea dan melacak kemampuan virus berpindah dengan cepat antar manusia.
"Kita tahu bahwa virus ini bisa berubah terus," kata ahli genetika manusia Dr Anavaj Sakuntabhai.
"Sejumlah kasus baru dan pengobatan sangat penting untuk didiagnosa. Kita perlu mengetahui bagaimana virus itu terus berubah bersaing dengan musuh kita."
Virus yang berubah setiap waktu bukan hal biasa. Ebola adalah jenis virus RNA yang memiliki tingkat mutasi tinggi, sama seperti HIV dan influenza.
Ia mampu beradaptasi dan berpotensi tinggi menjadi lebih menular.
"Sekarang ini kami melihat banyak kasus yang tidak memiliki gejala sama sekali, kasus tanpa gejala," kata Anavaj Sakuntabhai.
"Orang-orang ini bisa saja menularkan virus dengan cepat, tapi kami belum tahu pasti". Virus itu bisa saja berubah menjadi kurang mematikan, namun lebih menular dan itu adalah sesuatu yang kita takutkan."
Anda sedang membaca artikel tentang
Ilmuwan peringatkan virus Ebola bisa bermutasi
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/01/ilmuwan-peringatkan-virus-ebola-bisa.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ilmuwan peringatkan virus Ebola bisa bermutasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ilmuwan peringatkan virus Ebola bisa bermutasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar