Kontroversi alat pengendali gerak kecoa

Written By Unknown on Sabtu, 09 November 2013 | 17.18

kontrol_kecoa

Elektroda pada kecoa terhubung dengan telepon genggam melalui bluetooth.

Temuan sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang diberi nama "tas punggung elektronik" dan digunakan untuk untuk mengendalikan gerakan kecoa melalui telepon genggam mendapat kritikan karena dianggap kejam.

Namun perusahaan bernama The Backyard Brains tersebut menepis penilaian itu dan mengatakan produk mereka merupakan bagian dari upaya untuk mendorong anak-anak tertarik terhadap kajian tentang sistem saraf atau neuroscience.

Juru Bicara perusahaan The Backyard Brains kepada BBC mengatakan alat tersebut diluncurkan secara resmi pada hari Sabtu (09/10) dan itu bukan merupakan sebuah trik promosi.

Sejumlah pengamat mengatakan pernyataan perusahaan tersebut tidak jujur.

"Tas punggung elektronik" merupakan perangkat yang diletakan pada punggung kecoa, untuk bisa memasangnya maka kecoa harus ditempatkan di dalam air dingin, setelah itu lapisan lilin pada kulit kepala serangga itu juga harus dihilangkan dengan cara dibersihkan dengan amplas.

Proses pemasangan tidak berhenti sampai di situ, karena pengguna harus melekatkan eletroda yang membantu menghubungkan "tas punggung elektronik" dengan telepon genggam.

Sebuah kawat yang dipasang dengan menusuk dada kecoa digunakan untuk merekatkan elektroda.

Antena pada kecoa juga harus dipotong dan sebuah sirkuit jaringan elektronik diletakan pada alat bernama 'tas punggung elektronik' ini.

"Coba bagaimana reaksi orang jika ada guru yang mengajak muridnya menggunakan kaca pembesar untuk membakar seekor semut untuk melihat jaringan pada serangga itu"

Sinyal elektronik kemudian dikirimkan ke aplikasi pada perangkat telepon genggam dan selanjutnya memungkinkan pengguna untuk mengendalikan gerak kecoa bergerak ke kiri dan ke kanan.

Ilmuwan pemerhati perilaku hewan, Jonathan Balcombe yang dikutip dari situs iptek di AS mengatakan proses pemasangan alat itu membahayakan serangga yang menjadi obyek.

"Coba bagaimana reaksi orang jika ada guru yang mengajak muridnya menggunakan kaca pembesar untuk membakar seekor semut untuk melihat jaringan pada serangga itu," kata Balcombe memberikan perbandingan.

Namun The Backyard Brains mengatakan alat itu bisa mendorong pelajar untuk melakukan penelitian yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa di usia sedini mungkin.

Juru bicara perusahaan itu juga bersikeras bahwa serangga yang dijadikan obyek untuk dipasangi alat ini diperlakukan secara manusiawi dan tidak berbahaya.

"Tas punggung elektronik" kecoa akan bisa diperoleh di pasaran secara luas pada bulan November ini di AS dan dijual dengan harga AS$99 atau Rp1,1 juta lebih.


Anda sedang membaca artikel tentang

Kontroversi alat pengendali gerak kecoa

Dengan url

http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/11/kontroversi-alat-pengendali-gerak-kecoa.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kontroversi alat pengendali gerak kecoa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kontroversi alat pengendali gerak kecoa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger