Sebagian besar obat palsu telah ditarik dari rumah sakit
Penyelidikan atas peredaran obat-obatan HIV palsu di Tanzania dapat berujung di pengadilan, kata menteri kesehatan Tanzania pada BBC.
Dr Hussein Mwinvi telah memecat tiga pejabat tinggi dan menghentikan produksi lokal obat anti-retroviral (ARV) saat penyelidikan berlangsung.
Ia mengatakan pada BBC Swahili bahwa ia tidak "akan mengizinkan siapa pun mempermainkan nyawa rakyat Tanzania."
Ia mengatakan polisi dan aparat penegak hukum lainnya dilibatkan dalam penyelidikan.
Para analis mengatakan ada kekhawatiran mengenai kualitas obat buatan lokal karena korupsi besar-besaran di lingkaran politik negara Afrika Timur itu.
Awal tahun ini, badan pengawas keuangan publik mengungkapkan penyalahgunaan dana publik dalam jumlah besar, termasuk di kementerian kesehatan.
Skandal itu berujung pada pemecatan tujuh menteri.
Dr Mwinvi mengatakan kementerian kesehatan mendapat informasi Agustus lalu bahwa ada masalah dengan obat ARV di Rumah Sakit Daerah Tarime.
Obat-obatan yang diproduksi oleh perusahaan farmasi pemerintah TPI itu langsung ditarik.
Tes laboratorium menunjukkan obat itu di bawah standar.
Para pejabat yang dipecat bekerja di Departemen Toko Obat (MSD) dan produksi obat TPI langsung dihentikan saat penyelidikan berlangsung.
Sang menteri mengatakan dari 12.000 botol ARV palsu yang ditemukan, sekitar 9.500 botol telah ditarik.
Dalam wawancara dengan BBC, Mwinvi mengatakan para ahli kesehatan telah diperintahkan untuk menghubungi semua pasien yang mengonsumsi ARV untuk memeriksa obat mereka dan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada dampak negatif.
Anda sedang membaca artikel tentang
Tanzania selidiki obat HIV palsu
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2012/10/tanzania-selidiki-obat-hiv-palsu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tanzania selidiki obat HIV palsu
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tanzania selidiki obat HIV palsu
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar