Di seluruh dunia, perempuan hamil dibanjiri informasi dan opini tentang apa yang mereka harus santap dan tidak boleh konsumsi. Namun, informasi dan opini tersebut kerap bercampur baur menjadi sesuatu yang membingungkan.
Bagi perempuan hamil di Korea, sup rumput laut merupakan santapan wajib. Di Afrika Selatan, perempuan hamil dari suku Zulu mengonsumsi Isihlambezo, ramuan herbal yang terdiri dari beragam hal, mulai dari bunga sampai air seni cerpelai.
Kemudian di Indonesia, ada sejumlah kalangan yang meyakini air kelapa sangat baik bagi perempuan hamil.
Linda Geddes, ibu dua anak dan penulis buku tentang mitos kehamilan berjudul Bumpology, menuding media sebagai pihak yang harus dipersalahkan atas kebingungan mengenai kajian kehamilan.
"Jurnalis akan menyoroti studi tentang kehamilan karena mereka tahu orang-orang tertarik. Bahkan, studi yang belum jelas atau masih dalam tahap awal telah dipublikasikan. Lalu, pada saat kesepakatan saintifik telah tercapai, kadang kala bisa mencapai tahunan, ceritanya sudah using dan membosankan untuk dilaporkan. Akhirnya ada begitu banyak informasi menyesatkan," kata Geddes.
Informasi mengenai kajian saintifik kehamilan semakin menyesatkan tatkala informasi tersebut bercamput dengan mitos dan takhayul setempat.
Mitos
Perempuan hamil di Jepang diberitahu bahwa makanan pedas akan membuat bayi mereka menjadi mudah marah saat tumbuh dewasa. Lalu di Meksiko, ada kepercayaan setempat bahwa perempuan hamil yang makan telur akan membuat bayi mereka mengeluarkan bau tidak sedap.
Di Cina, begitu banyak mitos dan takhayul mengenai santapan yang dapat berimbas kepada janin. Minum susu, misalnya, membuat kulit bayi lebih halus. Lalu makan cumi-cumi mengakibatkan rahim menjadi lengket.
Bahkan di beberapa bagian Tanzania, perempuan hamil dilarang makan daging. Pasalnya, bayi yang mereka kandung akan mengadaptasi perilaku hewan yang disantap sang ibu.
Mitos-mitos tersebut beredar di semua negara di dunia karena perempuan hamil cenderung meyakini nasihat orang yang mereka percayai, kata Profesor Carol Lummi-Keefe, editor Handbook of Pregnancy and Nutrition.
"Apapun informasi yang diberikan para pakar, mereka (para perempuan hamil) tidak mengenal kami. Jadi, mereka menguji apa yang mereka dengar dan apa yang dikatakan ibu atau mertua mereka," kata Lummi-Keefe.
Saran dari Badan Kesehatan Nasional Inggris untuk perempuan hamil
- Makan banyak buah dan sayur, setidaknya lima porsi sehari.
- Makanan yang mengandung protein, termasuk daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sangat penting. Begitu pula makanan yang sarat kalsium, seperti susu dan yoghurt.
- Ikan yang berminyak, seperti mackerel dan sarden, baik untuk disantap. Namun, hindari ikan yang berada di puncak piramida ekosistem, seperti hiu dan ikan pedang.
- Hindari jenis keju seperti Brie, Camembert, Gorgonzola, dan Roquefort.
- Hindari mengonsumsi telur mentah, daging mentah, kerang mentah.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mitos dan takhayul seputar makanan untuk ibu hamil
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/03/mitos-dan-takhayul-seputar-makanan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mitos dan takhayul seputar makanan untuk ibu hamil
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mitos dan takhayul seputar makanan untuk ibu hamil
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar