Ilmuwan iklim dari berbagai universitas terkemuka bergabung untuk membahas dasar dari seperangkat prinsip yang mengatur investasi dalam bahan bakar fosil.
Mereka antara lain akademisi di Oxford, Imperial College London dan Harvard.
Prof Myles Allen, dari Universitas Oxford, mengatakan langkah itu mirip dengan prinsip-prinsip yang mengatur investasi di Afrika Selatan saat masih di bawah apartheid pada 1980-an.
"Ini adalah pertanyaan yang menantang untuk perguruan tinggi," katanya kepada BBC News.
"Di sini kami memiliki kesempatan untuk berpikir tentang pendekatan yang paling konstruktif untuk masalah divestasi ."
Divestasi adalah kebalikan dari investasi - itu berarti menyingkirkan saham, obligasi, atau dana investasi yang oleh beberapa kalangan dianggap tidak etis.
Para akademisi akan bertemu Mei mendatang untuk memulai proses konsultasi yang seluruhnya akan berlangsung satu tahun.
Hasilnya mungkin berbagai bentuk kesepakatan mengenai seperangkat prinsip yang berguna mengatur investasi dalam bahan bakar fosil di masa depan, kata Prof Allen, profesor ilmu geosistem di Oxford.
Dia menekankan bahwa konsultasi yang didukung Oxford Martin School itu, sepenuhnya independen dari keputusan dewan atau yayasan universitas.
Sektor energi
Gabriele Hegerl, profesor dari Universitas Edinburgh mengatakan pertemuan itu diarahkan untuk merumuskan kerangka kerja tentang bagaimana berpikir tentang investasi di bahan bakar fosil sembari mengacu pada kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi.
Tapi dia bilang itu terlalu sederhana untuk mengatakan kita harus beralih dari minyak dan batu bara karena sektor energi bisa menjadi bagian dari solusi, misalnya dalam penyimpanan dan penangkapan karbon (Carbon capture and storage).
"Kita perlu membahas sejauh mana perusahaan berinvestasi dalam mengurangi emisi, dan memberikan kontribusi pada sasaran penting membatasi emisi dan membatasi pemanasan global," katanya kepada BBC News.
Minggu ini, mahasiswa di Universitas Oxford menyerukan lembaga-lembaga itu untuk memutuskan apakah akan bergabung dengan hampir 200 lembaga di seluruh dunia dalam memotong investasi di bahan bakar fosil.
Tapi keputusan tersebut tak akan serta merta diambil, dengan alasan masalah ini akan dibahas pada bulan Mei.
Beberapa universitas di Inggris, termasuk Glasgow dan Bedfordshire, telah berkomitmen untuk terlibat dalam kampanye yang terus berkembang untuk membuang stok bahan bakar fosil.
Dan tahun lalu, Dewan Kota Oxford memutuskan untuk bergabung dengan hampir 40 kota global, untuk menjual investasi yang mereka tanam dalam batubara, minyak dan gas.
Tak bisa dibakar
Di masa lalu, sejumlah kampanye divestasi memetik sukses, termasuk iklan rokok dan kampanye divestasi Afrika Selatan pada 1980-an.
Kampanye bahan bakar fosil bertujuan untuk menekan pemerintah dan perusahaan untuk membiarkan minyak, gas dan batubara terus berada di dalam bumi.
Dengan sasaran ini, lebih dari 80% batubara, 50% gas dan 30% dari cadangan minyak ditetapkan sebagai "tak bisa dibakar," dengan tujuan membatasi pemanasan global hingga kurang dari 2C.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mencari panduan investasi bahan bakar fosil
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/03/mencari-panduan-investasi-bahan-bakar_22.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mencari panduan investasi bahan bakar fosil
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mencari panduan investasi bahan bakar fosil
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar