Sulitnya pembuatan film Shaun The Sheep

Written By Unknown on Kamis, 05 Februari 2015 | 17.18

Film mengisahkan petualangan Shaun dan teman-temannya di kota

Shaun The Sheep sulit untuk dibuat tapi mudah untuk dicintai. Dalam waktu dekat, Shaun dan teman-temannya akan singgah di bioskop. Simak wawancara kami dengan sutradara film tersebut.

Shaun dibuat dari model tanah liat setinggi 18cm dan beratnya, kira-kira, seperti sebuah mangga.

Untuk pembuatan film ini, Shaun dimodifikasi ribuan kali dibawah panasnya lampu studio.

Seperti bintang film lain, Shaun memiliki aktor pengganti sebanyak 21. Sehingga sutradara Mark Burton dan Richard Starzak dapat memfilmkan puluhan adegan secara bersamaan. Jika tidak, Shaun The Sheep: The Movie akan memakan waktu sembilan tahun untuk selesai.

Tujuh belas animator membuat film ini dan masing-masing memproduksi adegan sepanjang dua detik per hari

Namun proses pembuatan film ini juga memiliki dampak kurang baik bagi para insan di baliknya. Burton mengakui ia "bersembunyi di toilet" untuk menenangkan diri.

"Seperti menjadi seorang menteri kabinet," jelasnya. "Setiap detik hari Anda sudah direncanakan.

"Kami harus selalu bergerak maju, membuat keputusan. Anda harus masuk ke ruangan dan langsung tahu Anda berada di babak kisah yang mana, apa yang salah, apa yang harus dilakukan dan kemudian maju terus ke masalah berikutnya.

"Tidak ada alasan untuk berhenti bahkan jika saya sakit kepala atau lapar atau bahkan ingin ke kamar kecil!"

Starzak menambahkan, "Bahkan jika Anda memang harus pergi ke kamar kecil, ada orang yang berdiri di depan pintu dan mengatakan, 'ya, ia akan segera mendatangi Anda. Saya kira ia hanya melakukan nomor satu [buang air kecil]."

Penulis dan sutradara Mark Burton dan Richard Starzak dengan aktor film mereka

Dalam versi film, Shaun keluar dari peternakan dan pergi ke kota, setelah ia mengalami kecelakaan di sebuah karavan sehingga mengalami amnesia.

Namun misi untuk menyelamatkannya menjadi sulit dengan kehadiran seorang penangkap hewan yang ingin mengurung Shaun.

Seperti produksi Aardman lainnya, film ini penuh dengan humor dan permainan kata (ada kedai kopi bernama Costly Coffee atau Kopi Mahal).

Kedua sutradara mengatakan alur film diilhami oleh petualangan Ferris Bueller, sedangkan film Pixar pertama, Wall-E, memberi mereka kepercayaan diri bahwa penonton akan terus duduk dan menonton film tanpa dialog ini.

Menurut Aardman, Shaun berumur 11 tahun dalam umur domba (dua tahun 22 hari dalam umur manusia)

Mereka juga menyebut klimaks Toy Story 3 yang sangat sedih, dimana Woody dan Buzz nyaris dibakar.

"Saya pulang dari bioskop dengan anak-anak saya sambil menahan tangis di belakang kemudi mobil," kata Starzak.

"Ini pertanyaan PhD yang bagus. Apakah sebuah film harus membuat Anda trauma untuk menjadi film yang bagus?

Hanya ada satu baris dialog di film itu, tapi ada 1.589 embikan

"Hal itu membuat kami memikirkan akhir film kami," tambah Burton. "Klimaksnya cukup gelap. Tapi kami harap penonton akan menyukainya."

"Ini benar-benar sebuah tantangan bagi pembuat film karena kalau Anda salah, Anda tidak akan mendapatkan uang!"


Anda sedang membaca artikel tentang

Sulitnya pembuatan film Shaun The Sheep

Dengan url

http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/02/sulitnya-pembuatan-film-shaun-sheep.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sulitnya pembuatan film Shaun The Sheep

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sulitnya pembuatan film Shaun The Sheep

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger