Menteri Pendidikan Cina meminta universitas-universitas untuk menghindari buku pelajaran yang mempromosikan nilai-nilai Barat.
Kantor berita resmi Xinhua melaporkan Yuan Guiren mengatakan universitas harus mempertahankan integritas politik dan menjaga agar kritik atas kepemimpinan atau sistem politik Cina tidak masuk ke ruang kuliah.
Hal itu disampaikannya dalam sebuah forum pendidikan.
Dalam beberapa bulan belakangan, pemerintah Beijing tampaknya meningkatkan pembatasan atas kehidupan akademis.
Pada bulan Desember, ahli hukum Profesor Zhang Xuehong diberhentikan dari Universitas Ilmu Hukum dan Politik di Shanghai setelah menolak untuk meminta maaf terkait tulisannya yang mengkritik pemerintah.
Sebelum itu, seorang ekonom yang memperjuangkan kebebasan mengungkapkan pendapat, Xia Yeliang, juga dipecat dari Universitas Peking di Beijing.
Xia merupakan salah satu penanda tangan dokumen yang menyerukan reformasi demokrasi yang terkenal, yang disebut dengan Piagam 08.
Sementara itu seorang akademisi dari suku Uighur, Ilham Tohti -yang mendesak agar adanya dialog lebih baik antara pemerintah Beijing dan warga minoritas Uighur di Xinjiang- dihukum penjara karena dakwaan separatisme tahun lalu.
Beberapa mahasiswanya juga dipenjara.
Akhir tahun lalu, Presiden Xi Jinping, menyerukan pengawasan ideologis yang lebih besar di universitas-universitas dan mendesak pihak berwenang meningkatkan kepemimpinan serta arahan partai.
Anda sedang membaca artikel tentang
Universitas Cina diminta tidak gunakan buku 'Barat'
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/01/universitas-cina-diminta-tidak-gunakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Universitas Cina diminta tidak gunakan buku 'Barat'
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Universitas Cina diminta tidak gunakan buku 'Barat'
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar