Para peneliti dari Universitas Cambridge mengatakan kurang bergerak jauh lebih berbahaya ketimbang kelebihan berat badan.
Berdasarkan penelitian yang mereka lakoni, 676 ribu kematian setiap tahun terjadi karena kurang bergerak. Adapun jumlah kematian akibat obesitas mencapai 337 ribu kasus.
Sejumlah ahli menyatakan, jalan kaki selama 20 menit setiap hari bisa mengurangi risiko kematian.
Studi itu juga mengungkapkan, orang kurus yang jarang berolahraga mempunyai risiko lebih besar mengalami masalah kesehatan.
Sementara itu, orang dengan obesitas tetapi rutin berolahraga mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan yang tidak pernah berolahraga.
Studi ini dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition yang bertujuan untuk mengetahui bahaya dari kurang gerak dan obesitas.
Para peneliti meneliti lebih dari 334 ribu responden selama 12 tahun.
"Risiko terbesar [dari kematian dini] terjadi pada mereka yang jarang bergerak, dan itu konsisten dalam berat badan normal, kelebihan berat badan dan kegemukan," kata salah seorang peneliti, Prof Ulf Ekelund mengatakan kepada BBC News.
Prof Ekelund, yang tinggal di Norwegia, melakukan olahraga ski cross country dan olah raga berat selama lima jam setiap minggu.
Namun, ia mengatakan berjalan cepat dapat mengubah kesehatan.
"Saya pikir orang-orang perlu mempertimbangkan hal ini dalam keseharian mereka"
"Anda dapat melakukan aktivitas fisik selama 20 menit, seperti berjalan kaki ke tempat kerja. Hal itu lebih baik dari pada menonton televisi."
Penyakit yang diakibatkan dari jarang bergerak dan obesitas hampir sama, yakni penyakit jantung.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kurang gerak lebih bahaya ketimbang obesitas
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2015/01/kurang-gerak-lebih-bahaya-ketimbang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kurang gerak lebih bahaya ketimbang obesitas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kurang gerak lebih bahaya ketimbang obesitas
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar