Pengadilan Amerika Serikat memutuskan seekor simpanse tidak berhak atas hak-hak yang sama seperti manusia dan tidak harus dibebaskan dari penawanan oleh pemiliknya.
Pengadilan banding di negara bagian New York mengatakan simpanse Tommy yang dikurung tidak dapat diakui sebagai "orang" karena "tidak bisa melaksanakan tugas hukum".
Tommy - yang diyakini berusia sekitar 40 tahun - adalah mantan simpanse hiburan. Ia diberikan kepada pemilikinya Patrick Lavery sekitar 10 tahun yang lalu.
Kelompok pegiat hak asasi the Nonhuman Rights Project menegaskan simpanse yang memiliki karakteristik serupa seperti dengan manusia layak mendapatkan hak-hak dasar, termasuk kebebasan.
Dalam keputusannya, hakim menulis: "Sejauh teori hukum yang bersangkutan, seseorang adalah setiap mahluk yang hukum anggap sebagai mampu melakukan hak dan kewajibannya.
"Tidak seperti manusia, simpanse tidak bisa menanggung tugas hukum, tunduk kepada tanggung jawab sosial atau bertanggung jawab secara hukum atas tindakan mereka. ''
Pengadilan menambahkan bahwa tidak ada preseden untuk menganggap hewan sebagai orang dan tidak ada dasar hukumnya.
Bulan Oktober lalu, kelompok pegiat hak asasi the Nonhuman Rights Project menegaskan bahwa simpanse harus diakui sebagai "orang" dan karenanya harus diberikan hak atas kebebasan.
Kelompok itu mengatakan pada hari Kamis (04/12) akan mengajukan banding terhadap putusan pengadilan di pengadilan tertinggi New York.
Pemilik Tommy, Patrick Lavery, mengatakan dia senang dengan hasil pengadilan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Simpanse penghibur tak berhak untuk bebas
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/12/simpanse-penghibur-tak-berhak-untuk.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Simpanse penghibur tak berhak untuk bebas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Simpanse penghibur tak berhak untuk bebas
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar