Orang-orang dengan albinisme menghadapi prasangka dan ancaman kematian di Tanzania. Sejumlah kampanye kini dilakukan untuk mengakhirinya.
Wartawan BBC Africa Salim Kikeke bertemu dengan beberapa di antara mereka.
Mtobi Namigambo, adalah seorang nelayan di Pulau Ukerewe. Dia memiliki anak albino berusia empat tahun bernama May Mosi.
Pada usia tiga bulan, May lolos dari upaya penculikan. "Saya pergi untuk menangkap ikan. Istri dan anak-anak saya berada di rumah ketika sejumlah orang menyerang," kata Namigambo.
"Istri saya melompat dari jendela dan berlari bersama May, meninggalkan dua anak yang lain di rumah, yang tidak dilukai sedikit pun."
"Para penyerang ingin mengambil May," kata istri Namigambo, "Suami saya pergi memancing dan mereka tahu tentang hal itu. Itu sebabnya mereka datang untuk mengambil anak saya."
Supaya kaya
Orang albino, yang tidak memiliki pigmen warna kulit dan tampak pucat, dibunuh karena ramuan yang dibuat dari organ tubuh mereka dipercaya bisa membawa keberuntungan dan kekayaan.
Kalau itu benar, kenapa kami tidak kaya?
Lebih dari 70 albino telah dibunuh dalam tiga tahun terakhir di Tanzania, namun hanya 10 kasus yang dihukum, kata pengkampanye Under the Same Sun.
Kasus terbaru terjadi pada Mei lalu, ketika seorang perempuan dicincang hingga tewas.
"Kami dibunuh seperti hewan. Tolong berdoalah untuk kami," kata seorang perempuan albino dalam sebuah nyanyian di acara perjuangan hak-hak albino.
Pemerintah Tanzania telah meluncurkan kampanye untuk membantu membujuk komunitas untuk menghapus kepercayaan kuno dan menghentikan penyerangan terhadap orang albino.
Namun, kampanye itu fokus di wilayah urban, bukan di pedesaan yang justru lebih penting. Di pedesaan, ancaman terhadap orang albino malah jauh lebih besar.
Penguasa terlibat?
Perwakilan dari Komunitas Albino di wilayah pinggiran Sengerema, Mashaka Benedict, mengatakan kepada BBC bahkan orang berpendidikan masih percaya bahwa potongan tubuh albino bisa membawa kekayaan.
"Kalau itu benar, kenapa kami tidak kaya?" tanya Mashaka.
Dia menuduh bahwa oknum penguasa terlibat dalam "pembunuhan bermotif bisnis" itu. Inilah yang menjelaskan mengapa hanya sedikit orang yang ditangkap, dihukum, atau dipenjara.
"Bagaimana bisa orang miskin menawarkan US$10.000 untuk bagian tubuh? Ini adalah pengusaha dan politisi yang terlibat."
Polisi mengatakan mereka mencoba yang terbaik untuk menyelidiki kasus-kasus itu.
Anda sedang membaca artikel tentang
Komunitas albino Tanzania "dibunuh seperti hewan"
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/12/komunitas-albino-tanzania-seperti-hewan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Komunitas albino Tanzania "dibunuh seperti hewan"
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Komunitas albino Tanzania "dibunuh seperti hewan"
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar