Akun Twitter seorang perempuan asal Arab Saudi menjadi tren dunia setelah dia merilis kicauan mengenai pengalamannya mengemudi.
Pada 30 November, seorang perempuan asal Arab Saudi bernama Lujain Al-Hathlool memfilmkan dirinya yang sedang mengemudi dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Arab Saudi sebagai bagian dari kampanye menentang pemerintah Arab Saudi yang melarang perempuan untuk mengemudi.
Video itu telah ditonton lebih dari 800.000 kali dan mengundang 3.000 komentar di laman YouTube.
Al-Hathlool juga mendokumentasikan pengalamannya di Twitter dengan menulis, 'Ikuti saya untuk mencari tahu apa yang akan terjadi di perbatasan'.
Sesampainya di perbatasan Arab Saudi, dia berkicau bahwa dia dihentikan oleh petugas bea cukai.
Nama Al-Hathlool langsung menjadi tren internasional.
Dalam akun Twitter-nya, Al-Hathlool menulis bahwa para petugas itu menahannya dan sibuk berbicara menggunakan telepon seluler.
Setelah beberapa jam di pos perbatasan, seorang wartawan Saudi yang tinggal di UEA, Maysaa Al-Amoudi, melaju ke perbatasan untuk membawakan suplai makanan untuknya.
'Saya menghabiskan 24 jam di perbatasan Saudi', tulis Al-Hathlool dalam Twitter kepada 233.000 pengikutnya.
'Mereka tidak mengembalikan paspor saya dan mereka tidak membiarkan saya melewati perbatasan dan tiada sepatah katapun dari Kementerian Dalam Negeri. Semua pejabat diam'.
Sejak saat itu Twitternya tidak aktif.
Tagar berbahasa Arab yang diterjemahkan menjadi 'Lujain Al-Hathlool ditangkap' telah dikicaukan sebanyak 500.000 kali.
Namun, BBC tidak bisa mengonfirmasi perihal penangkapan itu kepada pemerintah Saudi.
Lembaga Human Rights Watch menyatakan mereka mendapat informasi dari para aktivis bahwa Al-Hathlool dan Al-Amoudi telah ditahan.
Menurut seorang bloger Saudi, Abdullah Al Dayhailan, baik suami Al-Hathlool dan keluarganya belum bisa menghubunginya.
Di dunia maya kini perdebatan muncul mengenai hukum apa yang dilanggar Al-Hathlool.
Beberapa orang lainnya yang ikut dalam perdebatan menyebutkan bahwa Al-Hathlool sebenarnya tidak melanggar hukum karena dia memiliki surat ijin Emarati yang mengijinkan pengemudi berkendara di negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk, termasuk Arab Saudi.
Namun, kata blogger Al Dayhailan, fatwa agama masih berlaku di Saudi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kicauan pengemudi perempuan Saudi jadi tren
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/12/kicauan-pengemudi-perempuan-saudi-jadi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kicauan pengemudi perempuan Saudi jadi tren
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kicauan pengemudi perempuan Saudi jadi tren
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar