Blackberry meluncurkan Blackberry Classic guna memikat pengguna ponsel pintar dari kalangan pebisnis.
Perangkat ini memiliki keyboard "Qwerty" penuh, menyerupai desain Blackberry awal yang membuat ponsel pintar asal Kanada itu sempat menguasai pasaran sebelum dikalahkan oleh sejumlah pesaing.
Sebagian kalangan mengingatkan bahwa taktik bisnis ini dapat membantu untuk bertahan di tengah persaingan beragam ponsel pintar dari merk lain. Namun ada kemungkinan tidak akan menarik pengguna baru.
"Hal ini sepertinya ditujukan untuk mencegah pengguna (Blackberry) tidak meninggalkan produk, alih-alih merebut pengguna baru," kata Carolina Milanesi, seorang analis dari Kantar Worldpanel.
"Saya berpikir keras bahwa orang-orang yang terbiasa dengan layar sentuh akan melihat hal ini sebagai tren 'retro' yang menarik dan dapat menerimanya."
Classic memiliki kamera berkapasitas delapan megapiksel, papan tombol yang menonjol, serta layar sentuh berukuran 3,5 inci.
Blackberry mampu bertahan setelah melewati tahun yang penuh tantangan.
Perusahaan yang tadinya menjadi pemain utama ponsel pintar ini menjadi sorotan ketika diberitakan mengalami kerugian tahunan sebesar US$5,9 miliar pada Maret lalu
Namun, setelah ada pemotongan biaya yang signifikan, dan margin keuntungan yang lebih tinggi, perusahaan ini mampu mencetak keuntungan sebesar US$23 juta.
Kepala Eksekutif Blackberry, John Chen, mengatakan Classic dibuat setelah menampung berbagai saran dari para pengguna setia.
"Dengan membawa kembali fungsi-fungsi yang terpercaya, menggabungkan sistem operasi terbaru, dan membangun browser yang lebih cepat, para pengguna kami bisa merasakan kenyamanan saat menggunakan alat komunikasi terbaik," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Blackberry luncurkan Blackberry Classic
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/12/blackberry-luncurkan-blackberry-classic.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Blackberry luncurkan Blackberry Classic
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Blackberry luncurkan Blackberry Classic
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar