Demonstrasi yang tidak berkesudahan menghambat investasi asing.
Ekonomi Thailand menurun pada kuartal pertama tahun ini karena gejolak politik mempengaruhi bisnis dalam negeri dan menghambat masuknya investor.
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) anjlok 2,1% dalam tiga bulan pertama 2014 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, ekonomi melambat sekitar 0,6%.
Kombinasi penurunan minat investasi, penurunan nilai ekspor, dan pemerosotan konsumsi rumah tangga mempengaruhi ekonomi.
Data ini dirilis kurang dari dua bulan setelah Mahkamah Konstitusi Thailand Klik melengserkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan sembilan menteri kabinet.
Penurunan ekonomi Thailand juga disebabkan kemerosotan sektor pariwisata mengingat sektor tersebut berkontribusi sekitar 10% dari PDB Thailand.
Presiden Asosiasi Hotel Thailand mengatakan tingkat hunian turun 45% dari rata-rata sebelumnya sekitar 90%.
Badan perencanaan negara telah merevisi prediksi pertumbuhan tahun ini menjadi 1,5% hingga 2,5%.
Rajiv Biswas, kepala ekonom lembaga kajian ekonomi IHS, memperkirakan ekonomi Thailand hanya akan mencapai 1,9% tahun ini.
"Secara riil, ini berarti bahwa sekitar US$8 miliar-US$10 miliar dari potensi pertumbuhan ekonomi telah hilang pada tahun 2014."
Di kawasan Asia Tenggara, hanya Thailand yang mengalami kontraksi ekonomi.
Malaysia mencatatkan pertumbuhan 6,1% pada kuartal pertama, sementara Indonesia tumbuh sekitar 5,2%.
Anda sedang membaca artikel tentang
Gejolak politik pukul ekonomi Thailand
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/05/gejolak-politik-pukul-ekonomi-thailand.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gejolak politik pukul ekonomi Thailand
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gejolak politik pukul ekonomi Thailand
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar