Aksi mogok memang sengaja dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan festival.
Pemerintah kota Rio de Janeiro, Brasil, dan para pembersih jalanan mencapai kesepakatan baru untuk mengakhiri mogok kerja.
Mogok kerja menuntut kenaikan gaji ini sudah berlangsung delapan hari sehingga mengakibatkan berton-ton sampah menumpuk di kota.
Para pengambil sampah ini akhirnya mendapat kenaikan gaji sebesar 37% sehingga upah pegawai yang baru masuk menjadi US$470 atau sekitar Rp5 juta per bulan.
Pada Jumat (07/03) kemarin, ratusan pengumpul sampah ini mogok dan nekat memblokir jalan di pusat kota Rio, walau pemerintah mengancam akan memecat mereka jika tidak bekerja.
Pengunjuk rasa mengatakan mereka sedang "diperlakukan seperti sampah" dan mengancam akan membuat gangguan lebih lanjut selama ajang Piala Dunia, yang akan dimulai pada 12 Juni mendatang.
"Walikota ingin menggelar Piala Dunia, tetapi pemungut sampah ingin pergi berbelanja," tulis mereka dalam spanduk-spanduknya.
Aksi mogok ini berlangsung seiring dengan berlangsungnya acara karnaval sehingga mengakibatkan berton-ton sampah berserakan di kota.
Presiden perusahaan pengumpul sampah di Rio, Comlurb, mengimbau masyarakat menyimpan sampah di rumah bila memungkinkan, wartawan BBC Julia Carneiro melaporkan dari Rio.
Wartawan BBC mengatakan budaya membuang sampah sembarangan di kota ini membuat situasi semakin memburuk.
Bahkan Walikota Rio, Eduardo Paes - tertangkap basah dalam sebuah video - membuang sampah sembarangan.
Pantai Ipanema yang terkenal di Rio penuh dengan sampah selama berhari-hari
Sebagian petugas kebersihan kota kembali bekerja untuk membersihkan sampah.
Anda sedang membaca artikel tentang
Ketika petugas sampah Brasil mogok kerja
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2014/03/ketika-petugas-sampah-brasil-mogok-kerja.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ketika petugas sampah Brasil mogok kerja
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ketika petugas sampah Brasil mogok kerja
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar