Film kedua the Hobbit, The Desolation of Smaug, diputar Desember 2013.
Bob dan Harvey Weinstein menuntut Warners Bros atas keputusan perusahaan itu memecah film The Hobbit menjadi tiga bagian.
Dengan pemecahan itu, Weinsteins tidak akan mendapatkan pembayaran untuk kedua dan ketiga kali.
Studio Miramax yang dimiliki Weinstein menjual hak mereka untuk The Hobbit kepada New Line, bagian dari Warner grup pada 1998.
New Line sepakat untuk melakukan pembayaran atas film pertama saja.
Weinstein mengklaim bahwa Warner memecah film menjadi tiga bagian untuk 'mencabut hak penggugat' atas pendapatan yang telah disepakati.
"Kasus ini menyangkut kerakusan dan tidak adanya terima kasih," kata Weinsteins dan Miramax dalam tuntutan di Mahkamah Agung New York.
Produser film menuntut Timer Warner Inc paling tidak US$75 juta karena keputusan Warner Bros menciptakan trilogi film dari novel JRR Tolki sebagai upaya agar Wainsteins tidak mendapatkan 5% dari pendapatan kotor dari dua film terakhir.
Tetapi juru bicara Warner Bos Paul McGuire menuduh Weinsteins sebagai "salah satu pengacau dalam sejarah film."
"Lima belas tahun lalu Miramax, yang dijalankan Weinstein bersaudara menjual hak The Hobbit kepada New Line. Tidak ada satu hal pun yang dapat mengubah fakta itu," kata Paul McGuire.
Anda sedang membaca artikel tentang
Warner Bros dituntut karena film Hobbit
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/12/warner-bros-dituntut-karena-film-hobbit.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Warner Bros dituntut karena film Hobbit
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Warner Bros dituntut karena film Hobbit
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar