Mobil dari keping Lego ini menggunakan tenaga udara
Sebuah mobil bertenaga udara buatan Lego dengan kecepatan sekitar 20km/jam telah meluncur di jalan raya Melbourne, Australia.
Mobil ini dirakit oleh seorang wirastawan dari Australia dan pencinta teknologi asal Rumania dengan menggunakan 500 ribu keping Lego.
Proyek yang dibiayai masyarakat ini diawali dengan sebuah kicauan di Twitter, meminta publik berinvestasi di sebuah bisnis inovasi yang "luar biasa."
Salah satu pendiri bisnis ini Steve Sammartino mengatakan kepada wartawan teknologi BBC Jane Wakefield that ia "bukan penggemar mobil atau Lego."
"Saya adalah pencinta teknologi dan saya ingin menunjukkan apa yang mungkin dilakukan ketika anda meminta masyarakat membiayai ide anda dan mengerahkan anak-anak muda berbakat," kata dia.
"Saya bertemu dengan remaja Rumania yang gila ini di web dan kami menemukan ide ini tetapi saya tahu saya tidak akan mampu membiayainya," tambahnya.
Seluruh bagian mobil terbuat dari Lego, kecuali roda
Ia kemudian menulis di Twitter, "Siapa saja yang tertarik berinvestasi antara $500-$1.000 di proyek yang luar biasa dan pertama di dunia, silakan tweet saya. Saya butuh sekitar 20 orang peminat."
Empat puluh orang Australia menawarkan uang tunai dan proyek Super Awesome Micro pun lahir.
Samartino perlu waktu 18 bulan untuk membuatnya.
Perakitan dilakukan di Rumania oleh dirinya dan mitra bisnisnya Raul Oaida dan dikirim ke Australia untuk dilengkapi.
"Kami telah mengemudikannya di kawasan permukiman di Melbourne. Mesinnya rentan dan ketakutan terbesar kami adalah ledakan Lego raksasa melukai pejalan kaki," kata Sammartino.
Untuk saat ini ia tidak berencana menambah jumlah mobil Legonya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mobil Lego bertenaga udara pertama di dunia
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/12/mobil-lego-bertenaga-udara-pertama-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mobil Lego bertenaga udara pertama di dunia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mobil Lego bertenaga udara pertama di dunia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar