Kasus-kasus makanan tercemar di Cina membuat warga tidak percaya kepada merek lokal.
Pemerintah Belanda menyelidiki kelangkaan sejumlah merk susu formula serta kemungkinan ekspor ilegal ke Cina.
Namun, Kementerian Urusan Ekonomi Belanda menegaskan persediaan susu bayi di negara itu cukup.
Skandal susu tercemar di Cina telah mengakibatkan hilangnya kepercayaan rakyat Cina kepada merek lokal.
Banyak keluarga yang akhirnya memilih membeli susu formula buatan luar negeri meski harus membayar mahal.
"Saya ingin mengumpulkan informasi terkait pembelian susu bayi dalam jumlah besar di Belanda serta menyampaikan informasi kepada pemerintah Cina tentang adanya kiriman susu formula ilegal," kata Wakil Menteri Urusan Ekonomi Sharon Dijksma dalam sebuah pernyataan.
"Ketersediaan susu formula di Belanda mencukupi, tapi mungkin hanya untuk merek-merek tertentu saja," tambahnya.
Dijksma mengatakan produsen di Belanda telah berjanji untuk meningkatkan produksi.
Menurut direktur Federasi Industri Makanan Belanda Philip den Ouden, tahun ini penjualan susu formula meningkat 50% dibandingkan tahun lalu.
Namun peningkatan itu tidak sesuai dengan angka kelahiran bayi di Belanda.
Penyelidikan pemerintah menunjukkan adanya permintaan besar dari pasar di Cina.
Para pengamat mengatakan skandal melamin dalam susu bayi di Cina pada 2008 membuat jutaan rakyat Cina memilih membeli susu buatan luar negeri.
Akibatnya, banyak warga Cina yang memborong susu bayi di negara-negara asing untuk dijual dengan harga berlipat ganda.
Hong Kong, Australia, dan Inggris telah menetapkan batas pembelian susu formula di pasar-pasar swalayan untuk mencegah praktek penimbunan susu untuk ekspor ilegal.
Anda sedang membaca artikel tentang
Belanda selidiki kelangkaan susu bayi
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/05/belanda-selidiki-kelangkaan-susu-bayi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Belanda selidiki kelangkaan susu bayi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Belanda selidiki kelangkaan susu bayi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar