Para peneliti mengatakan ikan-ikan murah dijual sebagai ikan mahal di beberapa negara.
Para pegiat menyerukan agar peraturan dalam industri perikanan diperketat menyusul kasus penipuan label ikan di beberapa negara.
Pakar biologi dari Universitas Salford, Inggris mengatakan tujuh persen ikan yang mereka teliti di Inggris ternyata adalah ikan jenis murah namun disebut sebagai ikan mahal seperti cod.
Sementara uji di Irlandia menyebutkan seperempat produk ikan tidak diberi label sesuai dengan jenis ikan.
Penelitian lain menyebutkan salah label nama ikan juga ditemukan di restoran-restoran di Amerika Serikat.
Dr Bert Popping, Direktur Pengembangan Ilimiah pada laboratorium Eurofins yang menguji makanan di Eropa mengatakan yang mengejutkan adalah penelitian pada peti kemas ikan beku di bandara-bandara.
"Pihak berwenang di bandara Frankfurt (Jerman) menemukan sejumlah spesies baru, spesies ikan yang belum pernah ditangkap sebelumnya serta diperdagangkan," kata Popping.
Sementara Dr Stefano Mariani, pakar biologi dari Universitas Salford, mengatakan "Konsumen harus mengetahui apa yang mereka beli."
"Ada sejumlah alasan (mengapa ini terjadi). Yang pertama adalah penipuan dengan menjual ikan yang lebih murah dan disebut sebagai ikan mahal. Alasan kedua adalah kesehatan masyarakat, karena sejumlah ikan dapat menyebabkan alergi atau terkontaminasi," kata Mariani.
"Alasan ketiga adalah lingkungan. Klik Banyak stok ikan yang terlalu banyak diburu dan seharusnya tidak ditangkap lagi," tambahnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Penipuan 'label ikan' di sejumlah negara
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/04/penipuan-label-ikan-di-sejumlah-negara.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penipuan 'label ikan' di sejumlah negara
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penipuan 'label ikan' di sejumlah negara
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar