Main angklung dengan sensor Kinect

Written By Unknown on Selasa, 05 Maret 2013 | 17.18

Ari Angga Rochim

Ari Angga Rochim memainkan angklung dengan menggunakan sensor Kinect.

Tim Institut Teknologi Bandung tengah mengembangkan sejumlah gerakan tangan untuk memainkan angklung dengan menggunakan sensor Kinect.

Salah satu gerakan tangan ini adalah kepalan tangan di pinggang yang merepresentasikan nada do dan jari telunjuk ke atas yang menunjukkan nada do tinggi.

Sejauh ini yang telah dikembangkan termasuk nada dasar serta gerakan untuk menentukan tempo satu aransemen musik.

Perangkat lunak Kinect pada robot angklung ini dikembangkan oleh Ari Angga Rochim, salah seorang anggota tim robot angklung ITB.

"Software Kinect (Xbox) ini dihubungkan dengan piranti lunak robot angklung, atau yang kami sebut klungbot dan software sensor ini kami sebut Klungnect," kata Ari.

"Klungbot akan terkoneksi dengan klungnecct untuk menggerakan robot angklung ini," tambahnya.

Gerakan diolah program klungnect sehingga kode-kode tangan akan diubah menjadi kode nada.

Alat sensor Kinect ini adalah yang digunakan pada Xbox dan mendeteksi gerakan tubuh dengan menggunakan kamera dan infra merah.

"Gerakan-gerakan khusus tangan ini diciptakan oleh seniman angklung namun belum banyak dikenal masyarakat," kata Ari.

Gerakan lain termasuk seperti konduktor biasa untuk mengatur tempa pada aransemen musik.

Robot angklung

Robot angklung ciptaan tim Institut Teknologi Bandung.

Sejumlah aransemen musik yang ada pada perangkat lunak yang dihubungkan ke robot angklung termasuk berbagai lagu pop Indonesia sampai pada lagu Queen, seperti Bohemian Rhapsodi sampai pada gubahan Mozart.

Ari mengatakan untuk gerakan menentukan tempo sudah dapat diterapkan pada aransemen musik yang cukup rumit namun yang masih akan dikembangkan adalah gerakan tangan untuk merepresentasikan nada.

Sementara itu, Eko Mursito Budi, dosen teknik kimia ITB yang menggagas pembuatan robot angklung ini mengatakan anak-anak muda diharapkan semakin banyak yang tertarik pada musik tradisional melalui terapan teknologi seperti ini.

"Budaya Indonesia sangat kaya, namun kurang banyak anak muda yang tertarik dengan musik tradisional. Melalui teknologi seperti ini, diharapkan akan semakin banyak anak-anak muda yang tertarik," kata Eko.

Sementara itu Ari mengatakan akan menggunakan dua tangan untuk pengembangan gerakan tangan dalam sensor Kinect ini.

"Kami akan mengembangkan nada lain dan juga penggunaan dua tangan. Satu tangan memainkan tempo dan satu tangan nada. Dan juga kemungkinan dengan dua atau tiga orang pemain," tambahnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Main angklung dengan sensor Kinect

Dengan url

http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/03/main-angklung-dengan-sensor-kinect.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Main angklung dengan sensor Kinect

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Main angklung dengan sensor Kinect

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger