Antrean pencari kerja di New York. Gelar universitas masih dinilai penting
Memiliki gelar universitas masih membawa manfaat dalam bursa lapangan kerja, kata sebuah studi di AS.
Grup riset Pew menguji dampak resesi pada peluang kerja untuk lulusan sekolah dan universitas di AS.
Studi menemukan bahwa mereka dengan tingkat pendidikan lebih tinggi lebih terlindung dari PHK dan pemotongan gaji.
"Gelar universitas masih berarti," kata manajer riset Diana Elliott.
Riset dari grup Economic Mobility Project Pew itu adalah upaya untuk menguji kenyataan dibalik kisah-kisah tentang lulusan universitas yang memiliki hutang dan terjebak dalam pekerjaan dengan tingkat keterampilan rendah.
Dampak resesi
Resesi menciptakan banyak penganggur akibat PHK
Penelitian itu ingin mengetahui apakah mengejar pendidikan tinggi masih ada harganya, ketika ada banyak perdebatan di AS mengenai mahalnya biaya pendidikan dan jumlah hutang mahasiswa.
"Ada banyak sekali kisah di surat kabar tentang orang-orang dengan gelar tinggi yang sulit bersaing di bursa kerja," kata Elliott.
Namun ia mengatakan riset mereka menemukan bahwa cerita-cerita itu tidak diwakili oleh pengalaman tipikal orang muda.
Sebaliknya, mereka justru menunjukkan kaitan erat antara mendapatkan gelar dan akses pada status yang lebih tinggi dan pekerjaan yang lebih aman.
Mendapatkan pekerjaan lebih sulit bagi semua orang muda setelah resesi, tetapi kesulitan ekstra yang dihadapi oleh lulusan universitas tidak terlalu berarti.
Tidak ada banyak bukti, dari studi dengan 140.000 sampel itu, bahwa resesi mendorong banyak lulusan mendapat pekerjaan yang sejatinya hanya diperuntukkan bagi pencari kerja tanpa gelar universitas.
Riset bertajuk Seberapa Besar Perlindungan dari Gelar Universitas itu menunjukkan dampak parah resesi pada pencari kerja yang tidak memiliki cukup kualifikasi.
Mereka yang hanya memiliki ijazah SMA cenderung akan menjadi penganggur.
Pendidikan = gaji
Riset ini mengamati orang-orang muda yang memiliki ijazah SMA, mereka yang memiliki gelar D2 dan S1.
Hirarki pencapaian akademi itu direfleksikan oleh tingkat kepegawaian dan angka gaji.
Pemilik ijazah SMA bekerja di sektor jasa layanan seperti menjadi pegawai katering, toko dan pengemudi.
Mereka yang memiliki gelar D2 dan S1 direkrut di pos-pos manajerial atau pekerjaan seperti mengajar dan akuntansi.
Manfaat yang didapat dengan memiliki gelar tidak terbagi rata. Lebih banyak wanita dibandingkan pria memiliki gelar universitas, dan keturunan kulit hitam serta Hispanik cenderung memiliki peluang lebih kecil dibanding kulit putih dan Asia untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Namun riset juga menunjukkan jika anak muda miskin dapat kuliah, mereka cenderung lebih maju dalam karir dibandingkan mereka yang lahir dari keluarga berkecukupan.
"Pertanyaannya adalah apakah kuliah masih penting? Apakah gelar akademis masih memberi peluang kerja?" kata Elliott.
"Temuan kami adalah pendidikan lanjutan sangat penting."
Anda sedang membaca artikel tentang
Pendidikan tinggi masih penting di bursa kerja
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2013/01/pendidikan-tinggi-masih-penting-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pendidikan tinggi masih penting di bursa kerja
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pendidikan tinggi masih penting di bursa kerja
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar