Jilbab menjadi kewajiban bagi perempuan Iran sejak Revolusi Islam 1979.
Iran membantah pernyataan bahwa mereka membayar perempuan Rusia yang bekerja di reaktor nuklirnya untuk memakai jilbab.
Bantahan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hassan Ghashghav, untuk menanggapi pernyataan seorang anggota parlemen Iran.
"Berdasarkan laporan yang kami terima dari pejabat setempat dan kantor gubernur di Bushehr, pembayaran jilbab untuk perempuan Rusia tidak benar," tuturnya seperti dikutip kantor berita AFP.
Dia menambahkan para teknisi perempuan asal Rusia itu memang diharapkan agar mematuhi norma-norma dari masyarakat Busher yang religius.
"Tidak ada pembayaran jilbab kepada perempuan Rusia atau kepada warga asing yang bekerja di Iran," tegasnya.
"Sayangnya, mereka tidak melakukan dengan tepat yang diminta dari mereka, yang disebut dalam kontrak."
Sebelumnya, Mehdi Mousavinejad -anggota parlemen dari Provinsi Busher mengatakan kepada kantor berita Iran, ISNA- bahwa perempuan Rusia yang bekerja sebagai teknisi di reaktor nuklir Busher mendapat uang jilbab seperti tertulis dalam kontraknya.
Namun, menurut Mousavinejad, tetap saja mereka tidak mengenakan jilbab.
"Sayangnya, mereka tidak melakukan dengan tepat yang diminta dari mereka, yang disebut dalam kontrak," tuturnya.
Bagaimanapun dia tidak menyebutkan jumlah yang dibayar sebagai uang jilbab itu dan juga berapa banyak perempuan Rusia yang bekerja di Busher.
Rusia merupakan kontraktor utama di reaktor nuklur Bushehr pada pertengahan tahun 1990-an walau kini operasinya kini sudah dikelola Iran.
Sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979, jilbab menjadi pakaian wajib bagi perempuan Islam.
Anda sedang membaca artikel tentang
Iran bantah 'uang jilbab' untuk perempuan Rusia
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2012/12/iran-bantah-uang-jilbab-untuk-perempuan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Iran bantah 'uang jilbab' untuk perempuan Rusia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Iran bantah 'uang jilbab' untuk perempuan Rusia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar