Pengaruh Michelle Obama

Written By Unknown on Senin, 05 November 2012 | 17.18

Michelle Obama

Michelle Obama semula tidak senang dengan ambisi politik suaminya.

Pada tahun 2008, ada ucapan-ucapan kontroversial Michelle Obama mengancam akan mengganggu kampanye pemilihan suaminya sebagai presiden. Namun empat tahun kemudian ibu negara Amerika ini banyak dipandang sebagai bintang politik.

Ketika Michelle Obama naik ke panggung Konvensi Nasional Partai Demokrat tahun ini, dia muncul sebagai tokoh populer yang menarik bagi para pendukung kedua partai politik Amerika.

Namun empat tahun lalu, dalam perjalanan kampanye tahun 2008, Michelle Obama dicap oleh para pengecamnya sebagai orang yang marah, sengit dan militan.

Berkampanye untuk suaminya di Wisconsin, dia mengatakan kepada para pendukung bahwa dia bangga akan Amerika "untuk pertama kalinya dalam hidup saya sebagai orang dewasa." Komentar ini menghantuinya sepanjang musim panas tahun itu.

"Dia digambarkan sebagai orang yang tidak patriotik dan tidak seperti orang Amerika," tutur Mia Moody-Ramirez, seorang guru besar jurnalisme di Universitas Baylor di Waco, Texas.

Citra baru

Namun kemudian, dalam Konvensi Partai Demokrat di Denver, dia berpidato memperkenalkan suatu versi baru Michelle Obama - citra yang menggambarkannya sebagai sosok istri, ibu dan anak perempuan yang penuh kasih. Ini membantu terbentuknya suatu citra Michelle yang sekarang sangat dicintai.

Michelle Obama

Michelle Obama giat mempromosikan hidup sehat melalui berbagai kegiatan.

Peran menonjol Michelle Obama dalam kampanye tahun 2008 terlaksana kendati tadinya dia tidak senang dengan ambisi politik suaminya.

"Ada saat-saat dalam kehidupan mereka di mana dia sangat skeptis dan enggan masuk ke pertarungan politik. Namun begitu dia mulai mendukung suaminya, dia menjadi pendukung yang paling kuat," kata Jody Kantor, wartawan New York Times dan penulus buku tentang keluarga Obama.

Dalam kampanye tahun 2008, Michelle Obama menampakkan sepenuhnya kepribadian dan pendidikannya.

"Orang yang telah lama mengenalnya mengatakan dia memang bersifat terus terang dan tegas. Dia seorang pengacara lulusan Harvard. Dia cenderung akan terjun dan membela suaminya," kata Kantor.

Namun dampaknya terhadap politik tidak terlalu positif. Ini disebabkan karena istri politisi biasanya mengambil peran yang kurang menonjol. Selain itu juga karena Michelle Obama sedang berusaha menempa peran baru.

"Ada persepsi bahwa dia menjadi masalah dalam kampanye," ujar Bonnie Dow dari Universitas Vanderbilt.

"Masalah itu terkait dengan stereotip negatif tentang wanita Afrika-Amerika - bahwa mereka itu matriarkal dan sangat garang," tambahnya.

Ketika semakin jelas bahwa gaya kampanye Michelle Obama membahayakan suaminya, dia dan tim kampanyenya berusaha mengubah citra, dari citra pengacara yang garang menjadi seorang ibu dan istri yang penuh kasih.

"Para penasehat Obama berusaha keras untuk menciptakan citra yang baik. Mereka menampakkan kehangatan dan keibuan Michelle dan meninggalkan kesan kegarangannya," kata Kantor.

Penggarapan citra ini dimulai pada musim panas tahun 2008. Dalam konvensi partai di Denver, pidato Michelle tentang suaminya memberi kesan hangat, ceria dan penuh kasih.

Pidato itu membantu meningkatkan popularitas Michelle Obama. Ketika suaminya dilantik sebagai presiden pada bulan Januari 2009, Michelle sudah berada di ambang kepopuleran di kalangan media.

"Pada saat itu dia tampak sebagai Ibu Negara yang akan disukai oleh Amerika - seorang istri dan ibu yang setia," kata Katherine Jellison dari Universitas Ohio yang telah mengamati para ibu negara lainnya.

Ketika angka jajag pendapat tentang Barack Obama menurun pada bulan-bulan pertama masa pemerintahannya, penilaian tentang Michelle meningkat.

Peran keibuan

Begitu menjadi ibu negara, dia menangani proyek-proyek yang memusatkan perhatian pada hal-hal keibuan - suatu peran yang diambil oleh para wanita sebelumnya.

""Para penasehat Obama berusaha keras untuk menciptakan citra yang baik. Mereka menampakkan kehangatan dan keibuan Michelle dan meninggalkan kesan kegarangannya."

Sementara mantan petugas perpustakaan Laura Bush menggalakkan minat baca, Michelle Obama menangani proyek-proyek bagi keluarga militer dan proyek 'Mari Bergerak' - suatu prakarsa untuk memerangi obesitas di kalangan anak-anak.

Dalam peran itu dia menanam sayuran di kebun Gedung Putih, tampil di televisi menggalakkan upaya penurunan berat badan dan menulis buku tentang keberhasilannya berkebun.

"Begitu masuk Gedung Putih, dia menyadari bahwa ini semua adalah tentang Barack Obama, kalau tidak akan timbul masalah. Maka Michelle memusatkan perhatian pada isu yang tidak menempatkannya di depan atau membayangi suaminya," tutur Allison Samuels, penulis senior majalah Newsweek.

Dalam pidato kampanyenya tahun ini, Michelle berusaha meyakinkan para pemilih bahwa rencana suaminya adalah yang terbaik bagi Amerika.

Pada saat banyak keluarga prihatin tentang membayar biaya keperluan rumah tangga, kata Samuels, pesan Michelle Obama mungkin lebih bergema dibanding pesan Ann Romney, istri calon presiden dari Partai Republik.

"Ann Romney berbicara tentang teori, sedangkan Michelle harus segera kembali bekerja setiap kali setelah melahirkan karena mereka tak punya banyak uang," ujar Samuels.

"Ketika dia berbicara tentang wanita dan wanita miskin, dia lebih otentik," tambahnya.

Dalam siklus pemilihan kali ini, Partai Demokrat berharap Michelle Obama dapat menjadi senjata ampuh bagi terpilihnya kembali suaminya


Anda sedang membaca artikel tentang

Pengaruh Michelle Obama

Dengan url

http://majalahviaonline.blogspot.com/2012/11/pengaruh-michelle-obama.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pengaruh Michelle Obama

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pengaruh Michelle Obama

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger