Banyak penumpang yang mengeluh dengan khotbah di dalam bus.
Otorita transport Jamaika melarang para penginjil menyampaikan khotbah di dalam bus-bus umum.
Keputusan itu diambil setelah para penumpang mengeluh karena bisingnya suara mereka, seperti dilaporkan wartawan BBC Leonardo Rocha.
Para penginjil di Jamaika sudah biasa masuk ke dalam bus, membuka alkitab dan menyampaikan khotbah kepada para penumpang.
Walau sebagian besar dari sekitar 2,8 juta warga Jamaika beragama Kristen, banyak penumpang yang mengeluh atas khotbah umum di dalam bus itu.
Sebagai penumpang yang tidak ingin mendengarkan khotbah pilihan memang tidak banyak yaitu pindah ke bus lain dengan membayar ongkos lagi dan itu pun tidak ada jaminan di dalam bus baru kelak tidak akan ada penginjil lain.
Kini Direktur Usaha Transportasi Jamaika sudah mengeluarkan perintah agar para supir bus meminta dengan sopan agar para penginjil tidak lagi berkhotban di dalam bus umum.
Para pendeta yang memimpin para penginjil mengatakan menerima keputusan itu untuk sementara waktu karena tidak ingin melanggar hukum
Namun mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut melanggar hak-hak konstitusional Jamaika yang menjamin kebebasan mengungkapkan pendapat dan beragama.
Seorang pendeta berpengaruh, Uskup Herro Blair, sudah meminta agar para penginjil lebih dulu meminta izin dari perusahaan bus bersangkutan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Larangan berkhotbah di bus umum Jamaika
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2012/11/larangan-berkhotbah-di-bus-umum-jamaika.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Larangan berkhotbah di bus umum Jamaika
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Larangan berkhotbah di bus umum Jamaika
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar