Standar akademis di sebagian perguruan tinggi Inggris dikatakan menurun.
Beberapa dosen di Inggris mengaku mendapat tekanan untuk menerima esai di bawah standar yang diserahkan oleh para mahasiswa asing demi alasan keuangan.
Fakta tersebut terungkap berdasarkan berbagai informasi yang dihimpun oleh BBC Wales.
Seorang dosen, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan beberapa ujian sekarang disederhanakan atau bahkan ditiadakan untuk sebagian jurusan pascasarjana.
Menurut dosen, standar akademis beberapa jurusan diturunkan karena tekanan dari pihak universitas untuk mendapatkan sumber dana dari mahasiswa asing.
Masalah ini biasanya terjadi ketika mahasiswa kesulitan berbahasa Inggris.
"Kami mendapati bahwa kami tidak bisa mengajar mahasiswa karena kemampuan bahasa Inggris mereka begitu rendah," kata dosen itu yang juga menambahkan bahwa dosen-dosen lain juga mengalami hal yang sama.
Dosen tersebut mengatakan unsur-unsur ujian jurusan MBA (Master of Business Administration) ditiadakan dan sebagai gantinya penilaian hanya ditekankan pada tugas-tugas rutin.
Dia menambahkan bahwa standar akademis beberapa jurusan di universitas-universitas Inggris mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir karena perguruan tinggi berlomba-lomba menarik mahasiswa asing.
Mahasiswa asing menjadi sumber dana pentung bagi universitas di Inggris dan mereka harus membayar biaya lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Inggris dan mahasiswa dari negara-negara Uni Eropa.
Pada tahun akademi 2010-2011, terdapat 48.580 mahasiswa asing strata satu yang belajar di Inggris, atau sekitar 11% dari seluruh mahasiswa S1 tetapi jumlah mahasiswa asing tersebut menyumbang 32% dari total Sumbangan Pembinaan Pendidikan yang diterima perguruan tinggi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dosen dipaksa menerima esai buruk
Dengan url
http://majalahviaonline.blogspot.com/2012/10/dosen-dipaksa-menerima-esai-buruk.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dosen dipaksa menerima esai buruk
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dosen dipaksa menerima esai buruk
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar